Minggu, 08 Juli 2012

Media Blu-Ray

Sejalan dengan semakin pudarnya format media optik HD-DVD, dukungan terhadap format media optik Blu-ray yang dirintis Sony mulai datang dari berbagai produsen media optik. Dampaknya bahkan dapat dirasakan di Indonesia. Imation Cop. Melalui PT. Datascript belum lama ini meluncurkan meluncurkan media optik blu-ray “TDK life on Record”. Media Optik ini tersedia dalam keping berjenis BD-R (recodable) dan BD-RE (rewritable). Masing-masing memiliki kapasitas penyimpanan hingga 25 GB untuk versi single layer dan 50 GB untuk versi double layer. Sebagai gambaran, sekeping BD-R (single layer) sanggup menyimpan video High Definition (HD) 1080i berdurasi 270 menit. Ditunjang dengan teknologi hard voating DURABIS 2, TDK Life on Record akan aman dari bebagai kontaminan, seperti sidik jari dan goresan fisik (bret).
“Media optik Blu-ray merupakan lompatan besar dari DVD yang ada saat ini serta menambah keragaman media untuk berbagai perangkat home theatre,”  jelas Sylvia Liongggosari, Senior Division Manager, STATIONERY & OFFICE AUTOMATION. “Seperti halnya media DVD yang telah meningkatkan kualitas gambar dari VHS tape, media dengan definisi tinggi sekali lagi akan mervolusi home entertainment dengan teknologi optik tingkat tinggi untuk mendapatkan kepuasan dalam menikmati home theatre. Media dengan teknologi laser biru ini juga memiliki kapsitas penyimpanan data dan gambar yang tidak terkalahkan.
majalah CHIP maret 2008
Pertanyaan:
  1. Tentukan diksi (pilihan kata) dan analisis diksi tersebut.
  2. Kalian buat opini atau pendapat tentang kelebihan dan kekurangan artikel tersebut, berdasarkan kalimat yang digunakan, ide cerita, susunan kalimat, dan jika memungkinkan kembangkan pendapat kalian tentang kelemahan atau kelebihan artikel tersebut
Jawab:
A.  HD-DVD adalah salah satu format disc HD kompetitif. HD-DVD lebih    dekat dengan Blu-ray daripada DVD standar. Mereka berdua menggunakan optik panjang gelombang lebih pendek (dari DVD), dan berbasis AVC/MPEG4 codec.

B.   Blu-ray Blu-Ray disc adalah salah satu format yang diperuntukkan untuk optical disc, yang kebanyakan digunakan untuk menyimpan data dan video. Fungsainya sama seperti media penyimpanan yang ada di Komputer ataupun Laptop
  1. BD-R (recodable) dan BD-RE (rewritable)
  • BD-R (recodable) adalah salah satu jenis media penyimpanan eksternal pada komputer.
  • BD-RE (rewritable) adalah salah satu jenis media penyimpanan eksternal pada HDTV ( High Definition Television ) yang merupakan sebuah istilah pasar untuk menandakan sebuah TV yang mampu menyajikan resolusi gambar yang lebih tinggi daripada televisi biasa


  1. BD-R (single layer) dan BD-R (Double layer)
  • BD-R (single layer) mempunyai satu buah sisi DVD permukaan yang bisa untuk tempat penyimapanan suatu data.
  • BD-R (Double layer) adalah pada sisi DVD tersebut terdapat dua lapisan data. Yang pertama ditulis agak semi transparan. Gunanya agar laser dapat membaca data pada layer di dalamnya. Data yang dapat dimuat oleh DVD dual layer dapat dua kalinya dari DVD single layer. Selain itu untuk menjalankannya DVD ini membutuhkan player atau DVD-ROM yang memang mendukungnya.

  1. E.    Home theatre Sebuah home theater atau adalah sebuah teater yang dibangun di rumah, yang dirancang untuk meniru (atau melebihi) kinerja komersial teater dan perasaan, lebih dikenal sebagai bioskop rumah.

  1. A. Pendapat kami tentang kelebihan dan kekurangan artikel diatas adalah:
  • Kelebihan dari artikel tentang Blu-ray diatas adalah dari Keterbahasaan tidak terlalu sulit dan mudah dipahami bagi orang mengerti bahasa istilah yang diapakai, Isi dari artikel tersebut penjelasannya sedikit sehingga pembaca tidak terlalu banyak membaca dari isi tersebut dan dalam bacaannya terdapat banyak kata-kata istilah, Dalam penulisan artikel diatas penulis hanya menekankan pada alatnya saja (Blu-ray).
  • Kekurangan  dari artikel tentang Blu-ray diatas dalam bidang keterbahasaan, isi dan penulisannya adalah  didalam artikel tersebut banyak terdapat kata-kata istilah yang mungkin tidak dipahami bagi orang yang tidak mengerti dari maksud yang  kata tersebut sehingga orang yang membaca artikel tersebut disibukkan dengan pencarian kata yang tidak dimengertinya.
B. Pendapat kami tentang artikel diatas agar penulis tidak hanya mengacu pada alat yang dimaksud tetapi juga menjelaskan fungsi dari istilah-istilah yang digunakan dalam tata bahasanya, dan kalo bisa tidak mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa komputer didalam artikel tersebut agar supaya pembaca yang tidak mengerti dari istilah-istilah tersebut dapat lebih mengerti maksud dan tujuannnya.

PenyebarluasanPenggunaan Komputer Dewasa ini di dalam Masyarakat

BAB I  Pendahuluan

1. latar Belakang

Saat ini komputer telah mempengaruhi cara hidup kita, bekerja, dan bermain. Komputer tersebar luas di semua tempat dan secara virtual mempengaruhi setiap aspek kehidupan dunia kita dari makanan, barang-barang gadget kita, bahkan hingga mobil yang kita kendarai serta alah komunikasi kuta (HandPhone). Komputer di gunakan untuk menganalisa, mendiagnosis dan berkomunikasi.

Internet, populasi yang selalu berkembang setiap detiknya juga telah ikut mengubah cara hidup kita dalam berkomunikasi, mendapatkan inforasi dan pengaruh internet telah menyentuh banyak aspek karena gagasan dan informasi dapat dibagikan dengan mudah ke seluruh dunia.

dalam hal ini, kita akan mempelajari dampak komputer terhadap manusia juga efeknya terhadap masyarakat di berbagai aspek seperti: di bidang Bisnis dan pemerintahan, Pendidikan , Kesehatan, transportasi dan  juga di bidang komunikasi.

1.2 Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis berfokus pada prediksi masa depan penggunaan komputer pada masyarakat dan dampak nya terhadap tenaga kerja.

1.3 Tujuan
Memprediksi penggunaan komputer dalam bidang kegiatan perbankan, transportasi, pendidikan, komunikasi, teknologi informasi dan bagaimana dampaknya terhadap tenaga.

Bab II  Pembahasan

 
2.1 Manfaat Komputer Di Bidang Bisnis Dan Pemerintahan.
Manfaat computer di bidang bisnis.
          Pendukung Operasional Bisnis
          Pendukung Pengambilan Keputusan Manajerial
          Pendukung Strategi Keunggulan Kompetitif
          Komputer dalam dunia bisnis mendukung:
        PENYIAPAN DATA
        PEMASUKAN DATA
        PERHITUNGAN
        PENGAWASAN PENGHITUNGAN
        PENYIMPANAN
        PENGELUARAN
          EDI
Adalah proses pertukaran data bisnis yang dilakukan secara elektronik tanpa melibatkan manusia. Contoh: Pemesanan barang, Transfer dana dsb
Manfaat EDI
u Mengurangi Kesalahan
u Mengurangi Biaya
u Meningkatkan Efisiensi Operasional
u Meningkatkan Kemampuan Bersaing
u Meningkatkan Hub. Dgn Mitra dagang
u Meningkatkan Pelayanan Pelanggan
Manfaat Komputer di Bidang Pemerintahan
Hampir setiap perkantoran suatu instansi pemerintahan telah menggunakan komputer. Penggunaannya mulai sekedar untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya.
E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship). Bahkan saat ini dengan adanya e-government, komputer memiliki peran yang sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan pemberdayaan masyarakat, termasuk kerjasama antar pemerintah, mayarakat, dan pelaku bisnis, memperkenalkan potensi wilayah dan pariwisata, dan sebagainya.
Dimungkinkan bahwa teknologi informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan untuk pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemilihan umum (E-voting) Selain itu masyarakat bisa menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para eksekutif dan legislative pemerintah melalui e-mail atau elektronik forum melalui web yang dibangun pemerintah setempat
Pengguna internet bisa mencari informasi apa saja yang dibutuhkan misalnya ; informasi berita, sekolah, buku dan perpustakaan, kencan dan perjodohan, belanja atau pembayaran on-line, chatting, memutar radio, video, musik, bermain games,saling menukar informasi dan data (mail), konsultasi dan Tanya jawab, pooling, periklanan, dan bahkan merusak komputer orang lain dari jarak jauh, pesan kamar hotel, tiket pesawat, dan sebagainya.
Jenis layanan Government
u Mengurangi Kesalahan
u Mengurangi Biaya
u Meningkatkan Efisiensi Operasional
u Meningkatkan Kemampuan Bersaing
u Meningkatkan Hub. Dgn Mitra dagang
u Meningkatkan Pelayanan Pelanggan
Masalah Hambatan Dalam E-goverment
  1. Masalah Pendanaan
        Sudah tersedia dana, tapi belum tahu bagaimana memanfaatkannya
        Sudah tersedia dana, perencanaan penggunaannya masih semrawut
        Dana yang sudah dikeluarkan tidak tepat sasaran
        Alokasi dana kurang proporsional
        Perlu metoda untuk optimalisasi dana
  1. Infrastruktur (fisik dan non-fisik)
        Sarana fisik: perangkat hardware, Jaringan telekomunikasi, fasilitas IT lainnya
        Sarana non-fisik:
          Perangkat peraturan dan perundang-undangan
          Kebijakan
  1. Masalah Standarisasi
        Agar proses pelayanan dapat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
        Agar proses berjalan secara seragam
        Agar ada prosedur operasional yg stabil
        Agar terjadi keunikan dalam identifikasi data dan kemampuan penelusuran data
        Agar integrasi e-government secara nasional dapat berjalan dengan lancar
  1. Sumber Daya Manusia (SDM)
  2. Kultur berbagi belum ada.
  3. Kultur mendokumentasi belum lazim.
  4. Tempat akses yang terbatas.
2.2 Manfaat Komputer Di Bidang Pendidikan

Pada dunia pendidikan termasuk di Indonesia, komputer sudah diperkenalkan dan digunakan pada sekolah-sekolah dari pendidikan dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Bahkan untuk pendidikan di kota-kota besar komputer sudah diperkenalkan sejak anak-anak masuk taman kanak-kanak atau play group untuk bermain atau games. Selain diigunakan sebagai alat bantu untuk pembelajaran yang interaktif, juga bisa bersifat audiovisual untuk memudahkan proses pembelajaran itu sendiri. Komputer juga memberi kemudahan dalam mencari dan menghasilkan bahan-bahan pembelajaran secara efektif dan efisien yaitu dengan adanya perpustakaan elektronik (e-library). Selain itu banyak peralatan laboratorium yang dilengkapi dengan komputer sehingga alat tersebut dapat bekerja lebih teliti dan presisi, serta dapat mengatasi kendala hambatan indra manusia, dan bisa digunakan sebagai simulasi.
Menurut pendapat Robert Taylor , peranan komputer dalam pendidikan dibagi menjadi 3 bagian yaitu  TUTOR, TOOL dan TUTEE. Sebagai TUTOR, komputer berperanan sebagai pengajar melalui pendekatan pengajaran berbantukan komputer. Penggunaan komputer sebagai alat pembelajaran dikenali sebagai CBE (Computer Based Education).
Sebagai TOOL, komputer menjadi alat untuk memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran seperti konteks pengajaran berintergrasikan komputer. Komputer juga dugunakan untuk melakukan pengolahan data proses pembelajaran, seperti pengolahan data nilai siswa, penjadwalan, beasiswa, dan sebagainya. Sebagai TUTEE komputer berperanan sebagai alat yang diajar, dan bisa melakukan Tanya jawab atau dialog dengan komputer yang biasa disebut dengan CAI (Computer Assist Instruction).
Saat ini dengan adanya jaringan global bidang teknologi informasi, komputer juga bisa digunakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, antar daerah, pulau, bahkan antar benua yaitu dengan metode teleconference.

1.Aplikasi Non Pengajaran
§  CBE (Computer Based Education)
§  Bersifat menyeluruh, semua aplikasi komputer dalam pendidikan dapat dikategorikan dalam bidang ini. CBE juga digunakan untuk aplikasi-aplikasi bukan pengajaran, yang menunjang pendidikan, seperti: mengolah data, mencatat kehadiran pengajar dan siswa, menyimpan arsip data pribadi, dll.
§  CAT (Computer Assisted Testing)
§  Ujian berbantuan komputer
§  Sebagai pengganti kertas ujian
§  Tanya jawab interaktif
CAG (Computer Assisted Guidance)
§  Komputer digunakan sebagai sarana untuk mencari informasi yang diperlukan untuk   memberikan pengarahan kepada pemakai.
§  Informasi yang diperoleh tidak meningkatkan keahlian pemakai secara langsung, tetapi dapat membantu pemakai dalam mengambil      keputusan-keputusan tertentu.
CMI (Computer Managed Instruction)
§  Komputer digunakan untuk merencanakan kuliah, dan dapat digunakan untuk memantau prestasi siswa dan membuat laporan secara teratur.
2.Aplikasi Pengajaran
§  CAI (Computer Assisted Instruction)
Jenis Aplikasi CAI :
Latih dan Praktek (Drill and Practice)
Menguji tingkat pengetahuan siswa.
Penjelasan (tutorial)
Untuk materi ajaran baru, siswa dapat berinteraksi dengan komputer.
Simulasi
Digunakan untuk mengkaji permasalahan yang rumit.
Pemainan (game)Agar bisa mendapat pengetahuan dengan santai.

2.3 Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan.
 
CAT
Penggunaan komputer dalam dunia kedokteran ditandai dengan penggunaan system CAT (Computerized Axial Tomography) pertama kali tahun 1973 untuk membuat gambar otak. Sekarang CAT digunakan untuk mengambil seluruh organ tubuh yang lainnya.
Sistem CAT (Computerized Axial Tomography) untuk menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem DSR (Dynamic Spatial Reconstructor), yaitu melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography), merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentu gambar. Bentuk lain adalah PET (Position Emission Tomography) juga merupakan sistem komputer yang menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif. Selain itu NMR (Nuclear Magnetic Resonance), yaitu teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen. Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat.
USG
USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada).
Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.
Tahun 1949, John Julian Wild, ahli bedah Inggris yang bekerja di Medico Technological Research Institute of Minnesota, berkolaborasi dengan John Reid, seorang teknisi dari National Cancer Institute. Mereka melakukan investigasi terhadap sel-sel kanker dengan alat ultrasonik. Beberapa jenis alat yang dibuat untuk kepentingan investigasi tersebut antara lain B-mode ultrasound, transduser/alat pemindai jenis A-mode transvaginal, dan transrectal. Prinsip alat-alat tersebut mengacu pada sistem radar. Oleh sebab itu mereka kemudian menyebutnya sebagai Tissue Radar Machine (mesin radar untuk deteksi jaringan). Beberapa hasil penelitian lanjutan yang cukup penting dalam bidang obstetri ginekologi antara lain ditemukannya metode penentuan ukuran janin (fetal biometry), teknologi transduser/alat pemindai digital, transduser dua dimensi dan tiga dimensi modern penghasil tampilan gambar jaringan yang lebih fokus, dan penentuan jenis kelamin janin dalam kandungan (Fetal Anatomic Sex Assignment/FASA).
Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI. Oleh karena itu USG memerlukan komputer untuk menyempurnakan hasil yang ditampilkan. Perkembangan tranduser ultrasonik dengan kemampuan resolusi yang baik, diikuti dengan makin majunya teknologi komputer digital serta perangkat lunak pendukungnya, membuat pengolahan citra secara digital dimungkinkan dalam USG.
Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama, transducer. Ini adalah komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis. Fungsinya adalah mengalirkan gelombang suara dan menerima pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal elektronik. Kedua, monitor. Alat ini berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG sendiri. Alat ini berfungsi mengubah pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor. Tugasnya mirip dengan central proccesing unit (CPU) pada komputer personal.

2.4 Manfaat Komputer Di Bidang Transportasi.

Dalam bidang transportasi Komputer digunakan untuk mengatur lampu lalu lintas. Di Negara maju kereta dipasang alat navigasi modern untuk menggantikan masinis melalui penggunaan satelit dan sistem komputer. Jalan raya juga dipasang dengan berbagai jenis sensor yang akan memberikan pesan kepada komputer pusat untuk memudahkan pengendalian jalan raya tertentu.
Komputer juga digunakan sebagai alat pemantau keadaan lalu lintas. Kepadatan lalu lintas seperti di jakarta memang sudah menghawatirkan.dengan keadaan seperti itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat arus lalu lintas seperti memasang kamera cctv. Dengan alat tersebut arus transportasi dapat terpantau dengan baik. Masyarakat juga dapat mengakses secara online melalui video streaming yang telah di sediakan.
Dengan komputer semua jalur penerbangan di Bandara bisa di program dengan komputer. Untuk menerbangkan sendiri pesawat membutuhkan dan delangkapi komputer. Bahkan diketinggian tertentu pesawat dapat di terbangkan dengan otomatis dengan pilot otomatis yang sudah diprogram oleh komputer. Demikian juga penjualan tiket di Terminal , Bandara, Stasiun dapat dilayani dengan cepat dengan menggunakan komputer.

Dengan komputer semua jadwal dan jalur penerbangan yang transit dibandara bisa di program dan dijadwalkan dengan komputer. Untuk menerbangkan sendiri pesawat dilengkapi dengan peralatan komputer. Bahkan setelah mencapai ketinggian tertentu pesawat bisa di terbangkan otomatis dengan pilot otomatis yang sudah diprogram di dalam kmputer.
Dengan komputer, narigasi kapal laut bisa ditentukan koordinat dan arah gerak kapal. Demikian juga penjualan tiket di Bandara , Stasiun , Dan Terminal Bus di layani dengan cepat menggunakan komputer

2.5 Manfaat Komputer Di Bidang Komunikasi.

Dalam bidang komunikasi dan inforamasi jaringan komputer sangat dibutuhkan sebagai medianya. Dengan adanya jaringan komputer yang sudah semakin meluas maka masyarakat dengan mudah dapat berkomunikasi antar kota, pulau, dan juga negara dibelahan dunia lain. Media komunikasi dengan jaringan moputer sangat luas manfaatnya bagi masyarakat.

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dalam bidang Informasi kegunaan perangkat komputer juga sangat dibutuhkan. Masyarakat sangat mudah mendapatkan informasi dengan media internet yang sudah banyak berkembang dewasa ini. Informasi yang dapat di akses oleh masyarakat pada media internet tidak terbatas. Dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk dapat memilih informasi yang bersigfat positif agar tidak terjaebak pada informasi yang negatif di dalam media internet.
Informasi yang tersebar di dalam media internet sangat cepat berkembang dan terus berjalan dinamis. 

Pemerintah juga harus terus memantau media komunikasi dan informasi di dalam media internet. Media informasi yang menggunakan jaringan internet sebagai alat penyalur berita, membutukan pengawasan yang baik. Pengawasan dilakukan agar informasi yang didapatkan oleh masyarakat bernilai positif dan beguna bagi masyarakat pada umumnya.

BAB III Penutup

3. Kesimpulan.

KESIMPULAN
Perkembangan komputer dewasa ini tidak dapat dihindari lagi. Banyaknya media informasi yang sudah menggunakan jaringan komputer sebgai alat penyaluran informasi. Masyarakat harus pandai memilih informasi yang beguna  dan bernilai positif. Perkembangan komputer di bidang lain juga sangat cepat seperti bidang perbankan, transportasi, pendidikan, komunikas dan teknologi informasi. Semua yang dibutuhkan masyarakat untuk mempermudah pekerjaan dapat dilakukan karena perkembangan komputer.
Oleh karena itu, masyarakat harus bisa menggunakan teknologi komputer dengan baik dan digunakan untuk hal yang positif. Untuk dapat menghidari hal yang negatif . maka, diperlukan peran aktif dari pemerintah untuk dapat terus mengawasi perkembangan perangkat koputer didalam masyarakat.



 


Rabu, 23 November 2011

PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X

PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X



ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan gula dari tebu pada PG X. Dari hasul penelitian diketahui bahwa Pada dasarnya peoses pembuatan gula di PG X adalah melalui 6 tahap yaitu: Stasiun penggilingan, Stasiun pemurnian nira, Stasiun penguapan, Stasiun kristalisasi, Stasiun pemisahan, Stasiun penyelesaian. Sedangkan Utilitas yang digunakan ada 4 yaitu: Air, Uap, Listrik, Udara

PENDAHULUAN


Gula merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kita, karena hampir setiap hari kita tidak pernah terlepas dari mengkonsumsi gula. Tetapi banyak sekali dari kita yang tidak mengetahui dari apakah bahan baku gula serta bagaimanakah proses pembuatan gula. Disini peneliti ingin membahas tentang proses pembuatan gula dari tebu di PG X.
            Proses yang digunakan dalah proses sulfitasi alkalis yang menghasilkan gula jenis SHS IA. Pengolahan tebu menjadi kristal melalui beberapa stasiun. Di pembahasan akan dibahas secara lebih jelas kegiatan dari masing-masing stasiun dan proses dari awal sampai akhirnya menjadi gula yang siap untuk kita konsumsi.

TINJAUAN PUSTAKA


Gula


Dalam kehidupan sehari-hari orang telah mengenal gula sebagai bahan makanan pokok, baik untuk minuman ataupun makanan. Sebagai sumerr utama dari gula adalah dari berbagai macam tanaman, yang dapat digolongkan sebagai penghasil gula antara lain: tebu, beet, kelapa aren (enau). Untuk daerah tropis tebu merupakan tanaman utama sebagai penghasil gula, dismping kelapa dan enau. Tebu mengandung hidrokarbon yang terjadi dalam tanaman karena proses fotosintesa. Karbohidrat-karbohidrat ini terdiri dari monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (sakharosa), dan polisakharida (selulosa).
            Dalam fotosintesa terjadi reaksi antara CO2 dan H2O dibantu tenaga sinar matahari dan zat hijau daun (khlorofil) menghasilkan akrbohidrat monosakarida.
            Reaksi 6CO2 + 6H2O + kalori ------à C6H12O6 + 6O2
Contoh hasil analisa batang tebu adalah sebagai berikut :
Monosakarida ……………….……………………: 0,5 - 1,50 %
Sakharosa (disakarida) ……………….………...…: 0,5 - 1,50 %
Zat organic (abu) …………………………….……: 11,0 – 19,00 %
Asam-asam organic …………………………..…...: 0,15 %
Bahan lain (blenok, lilin, zat warna, ikatan N) …....: 12,00 %
Air …………………………………………………: 65,0-75,00 %

            Susunan tebu ini tidak sama utnuk semua tebu, tergantung pada keadaan tanah iklim, pemeliharaan tanaman dan macam tebu. Sakharosa merupakan komponen yang akan dibuat menjadi gula, sehingga senyawa inilah yang akan diambil sebanya-banyaknya dari tebu utnuk dipisahkan dari bagian-bagian lain dan kristalkan menjadi gula.
            Sakharosa adalah karbohidrat yang mempunyai rumus molekul C12H22O11, disakharida dan satu molekul fruktosa.
Sifat-sifat fisik sakharosa :
Rumus molekul : C12H22O11
Bentuk kristal dan tak berwarna
Mudah larus dalam air dan tidak larut dalam eter. Berat jenis : 1,6
Titik lebur : 185 ­0C
Dalam suasana asam mudah terhidrolisa menjadi gula reduksi, peristiwa ini disebut inverse.
Reaksi : C12H22O11 + H2O --------- C6H12P6 + C6H12P6
Optis aktif (memutar bidang polariasasi kekanan) (Respati, 1980)

Proses Pembuatan Gula


            Pembuatan gula dari tebu adalah proses pemisahan sakharosa yang terdapat dalam batang tebu dari zat-zat lain seperti air, zat organic, sabut. Pemisahan dilakukan dengan jalan tebu digiling dalam beberapa mesin penggiling sehingga diperoleh cairan yang disebut nira.
            Nira yang diperoleh dari mesin penggiling dibersihkan dari zat-zat bukan gula dengan pemanasan dan penambahan zat kimia. Sedangkan ampas digunakan bahan ketel uap.

1.      Pemurnian Nira

Pelaksanaan pemurnian dalam pembuatan gula dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a.       Proses Defekasi
Pemurnian cara Defekasi adalah car pemurnian yang paling sederhana, bahan pembantu hanya berupa kapur tohor. Kapur tohor hanya digunakan untuk menetralkan asam-asam yang terdapat dalam nira. Nira yang telah diperoleh dari mesin penggiling diberi kapur sampai diperoleh harga pH sedikit alkalis (pH 7,2). Nira yang telah diberi kapur kemudian dipanaskan sampai mendidih. Endapan yang terjadi dipisahkan
b.      Proses Sulfitasi
Pada pemurnian cara sulfitasi pemberian kapur berlebihan. Kelebihan kapur ini dinetralkan kembali dengan gas sulfite. Penambahan gas SO2 menyebabkan : SO2 bergabung dengan CaO membentuk CaSO3 yang mengendap. SO2 memperlambat reaksi antara asam amino dan gula reduksi yang dapat mengakibatkan terbentuknya zat warna gelap. SO2 dalam larutan asam dapat mereduksi ion ferrri sehingga menurunkan efek oksidasi.
       Pelaksanaan proses sulfitasi adalah sebagai berikut:
·         Sulfitasi dingin
Nira mentah disulfitasi samapai pH 3,8 kemudian diberi kapur sampai pH 7. Setelah itu dipanaskan sampai mendidih dan kotorannya diendapkan
·         Sulfitasi panas
Pada proses sulfitasi terbentuk garam CaSO3 yang lebih mudah larut dalam keadaan dingin, sehingga waktu dipanaskan akan terjadi endapan pada pipa pemanas. Untuk mencegah hal ini pelaksanaan proses sulfitasi dimodifikasi sebagai berikut :
Dimulai dengan nira mentah yang dipanaskan sampai 70-80 0C, disulfitasi, deberi kapur, dipanaskan sampai mendidih dan akhirnya diendapkan. Pada suhu kira-kira 750C kelarutan CaSO3 paling kecil.
·         Pengapuran sebagian dan sulfitasi
Bila dicara sulfitasi panas tidak dapat memberikan hasil yang baik maka dipakai cara modifikasi berikut : pengapuran pertama sampai pH 8,0 pemanasan sampai 50-700C, sulfitasi samapai pH 5,1-5,3 pengapuran kedua sampai pH 7-7,2 dilanjutkan dengan pemanasan dengan pemanasan sampai mendidih dan pengendapan. (E.Hugoit, 1960).
Pelaksanaan sulfitasi dipanadang dari sudut kimia dibagi menjadi 3 yaitu :
·         Sulfitasi Asam
Nira mentah disulfitasi dengan SO2 sehingga dicapai pH nira 3,2. Sesudah sulfitasi nira diberi larutan kapur sehingga pH 7,0-7,3.
·         Sulfitasi Alkalis
Pemberian larutan kapur sehingga pH nira 10,5 dan sesudah itu diberi SO2 pH nira menjadi 7,0-7,3
·         Sulfitasi Netral
Pemberian larutan kapur sehingga pH nira 8,5 dan ditambah gas SO2 pH nira menjadi 7,0-7,3. (Halim K, 1973)
·         Proses Karbonatasi
c.       Proses Karbonat
Cara ini merupakan yang paling baik disbanding dengan keduacara diatas. Sebagai bahan pembantu untuk pemurnian nira adalah susu kapus dan gas CO2. Pemberian susu kapur berlebihan kemudian ditambah gas CO2 yang berguna utnuk menetralkan kelebihan susu sehingga kotoran-kotoran yang terdapat dalam nira akan diikat.
Reaksi : Ca(OH)2 ------- CaCO3 + H2O Karena terbentuknya endapan CaCO3 banya maka endapan dapat dengan mudah dipisahkan. (E. Hugot, 1960)

2.      Penguapan

Nira yang telah mengalami proses pemurnian masih mengandung air, air ini harus dipisahkan dengan menggunakan alat penguap. Penguapan adalah suatu proses menghilangkan zat pelarut dari dalam larutan dengan menggunakan panas. Zat pelarut dalam proses penguapan nira adalah air. Bila nira dipanaskan terjadi penguapan molekul air. Akibat penguapan, nia akan menajadi kental. Sumber panas yang digunakan adalah uap panas. Pada pemakaian uap panas terjadilah peristiwa pengembunan. Sistem penguapan yang dipakai perusahaan gula adalah penguapan efek banyak. (Soejardi, 1975)

3.      Pengkristalan

Proses pengkristalan adalah salah satu langkah dalam rangkaian proses di pabrik gula dimana akan dikerjakan pengkristalan gula dari larutan yang mengandung gula. Dalam larutan encer jarak antara molekul satu dengan yang lain masih cukup besar. Pada proses penguapan jarak antara masing-masing molekul dalam larutan tersebut saling mendekat. Apabila jaraknya sudah cukup dekat masing-masing molekul dapat saling tarik menarik. Apbila pada saat itu disekitarnya terdapat skharosa yang menempel, keadaan ini disebut sebagai larutan jenuh.
            Pada tahap selanjutanya, bila kepekatan naik maka molekul-molekul dalam larutan akan dapat saling bergabung dan membentuk rantai-rantai molekul sakharosa. Sedangkan pada pemekatan lebih tinggi maka rantai-rantai sakharosa tersebut akan dapat saling bergabung pula dan membentuk suatu kerangka atau pola kristal sakharosa.

4.      Pengeringan

Gula yang keluar dari alat pemutar ditampung dalam alat getar (talang goyang). Talang goyang ini selain berfungsi sebagai alat pengengkut, juga sebagai lat pengering gula. Pengeringan ini menggunakan udara yang dihembuskan dari bawah, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar dimaksudkan untuk mengurangi kadar air dalam gula. Setelah pengeringan gla dimasukkan dalam karung dan disimpan digudang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan gula di PGX terdiri dari beberapa stasiun yaitu :

1.      Stasiun Penggilingan

Tugas dari stasiun ini adalah mengambil nira dari batang  tebu sebanyak mungkin. Tebu-tebu yang telah ditebang diangkut dengan truk dan lori-lori. Tebu yang masuk ditimbang beratnya kemudian diangkut dengan lori masuk ke stasiun gilingan. Tebu diangkat dengan pesawat pengangkat tebu yang ebrkapsitas 10 ton.  Selanjutnya diletakan diatas meja tebu utnuk diumpankan kegilingan melalui krepyak tebu.
            Dalam tahap pertama tebu yang akan diperah untuk diambil niranya masuk ke crusher yang terdiri dari 2 buah rol crusher. Fungsi dari crusher adalah untuk emnghancurkan tebu menjadi potongan-potongan yang panjangya kira-kira 107,3 mmmm. Crusher tidak berfungsi sebagai alah pemerah, namun demikian nira sudah ada yang keluar ke mesin penggiling untuk dipers, diambil niranya..
            Mesin penggiling di PG X ada 4 unit, setiap unit terdiri 3 buah rol. Rol bagian atas saja yang digerakkan dan diberi tekanan kira-kira 300 kg/cm@, sedangkan rol yang dibawah akan berputar dengan sendirinya karena adanya aluralir dari setiap rol belakang.
            Tebu yang masuk ke gilingan I diperah hingga mendapatkan hasil nira yang sebanyak-banyaknya, dengan tekanan 300 kg/cm2. Hasil dari gilingan I adalah amapsa I dan nira I. Nira I ditampung, lewat saluran nira bertemu dengan nira crusher. Kedua nira ini disebut nira hasil perah pertama.
            Ampas I dibawa ke gilingan II yang bertekanan 300 kg/cm2, dengan alat pengangkutan “drag conveyer” untuk diperah lagi niranya. Untuk mendapatkan nira yang lebih banyak maka saat ampas I menuju gilingan II ditambah nira dari gilingan III. Hasil dari gilingan II ini adalah ampas II dan nira II. Nira dari crusher, nila gilingan I dan nira gilingan II disebut nira mentah. Niramentah dipompa ke bak penampung dan ampas II diperah lagi digilingan III untuk diambil niranya.
            Ampas II diangkut ke gilingan II yang bertekanan 300 kg/cm2, untuk diperah lagi krena masih ada niranya.  Pada gilingan III ini ditambah air imbibisi sebanya kira-kira 22% berat tebu yang akan digiling. Fungsi penambahan air imbibisi adalah utnuk mendapatkan prosentase pemerahan yang tinggi dan menekan kadar sakharosa yang ikut oleh ampas gilingan IV. Hasil dari gilingan III adalah ampas III dan nira III, dimana nira III dialirkan lewat saluran yang digunakan untuk nira imbibisi pada ampas I yang menuju ke gilingan II.
            Ampas III diangkut kegilingan IV yang bertekanan 300 kg/cm2. Hasil dari gilingan IV adalah ampas IV dan nira IV, dimana nira IV lewat saluran sebagai nira imbibisi pada ampas II yang menuju gilingan III. Sedangkan ampas IV diangkut dengna “drag conveyer” menuju ke tempat penyimpanan, yang nantinya ampas digunakan sebagai bahan baker ketel uap.

2.      Stasiun Pemurnian Nira

Pada stasiun ini nira emntah dibersihkan dengan cara menambah susu kapu Ca (OH)2 dana kemudian dialiri gas SO2. Setelah itu dilakukan pengendapan secara terus menerus. Proses ini dikenal dengan nama sulfitasi alkalis. Stasiun pemurnian nira dari beberapa bagian yaitu :
a.       Pemanas I (untuk nira mentah)
Nira mentah dari stasiun gilingan yang telah disaring terlebih dahulu dan telah mengalami  proses penimbangan dan penampungan dipompa kealat pemanas I. Pemanas yang ada di PG X berbentuk tegak, hal ini dimaksudkan untuk effisiensi tempat dan juga untuk memudahkan pembersihan apabila ada kerak yang menempel didalam pipa pemanas tersebut. Nira yang keluar dari pemanas I pada temperature kira-kira 720C, tujuan pemanasan ini adlah untuk mempercepat reaksi pada reactor dan juga untuk mematikan jasad renik (mikrobia). Bahan pemanas yang digunakan adalah uap bekas atau uap nira dari stasiun penguapan dan uap yang dihasilkan dari ketel uap.
b.      Pembuatan susu kapur
Batu kapur dibakar dalam tobong pada temperature 9000C dan tekanan 1 atmosfer. Reaksi CaCO3 --------- CaCO + CO2. Gas CO2 dibuang sedang CaO yang diperoleh ditambah air ditangki pencampur. Setelah tercampur disaring utnuk memisahkan kotorannya. Reaksi kapur dengan air :
CaO + H2O -------- Ca(OH)2. Setelah itu Ca (OH)2 dimasukkan kedalam tangki yang berpenganduk supaya campurannya homogen. Kekentalan susu kapur kira-kira 80Be.
c.       Pembuatan gas SO2
Belerang padat dimasukkan dalam tobong belerang, kemudian dibakar. Belerang akan mencair kemudian belerang cair akan menjadi belerang uap karena panasnya. Steusnya dialiri udara sehingga terbentuk gas SO2. Reaksinya : S + O2 ----------- SO2 + panas. Gas SO2 yang terjadi segera dialirkan melalui pipa yang dibagian luarnya diberi air sebagai pendingin. Kemudian dialirkan ke sublimator terakhir dialirkan ke peti sulfitasi
d.      Reakto (Sulfitator)
Nira yang telah melalui panas dimasukkan ke “defecator” untuk direaksikan dengan susu kapur Ca(OH)2. Proses ini berlansung secara terus menerus dan tujuannya agar pH larutan kira-kira 9,5. Kemudian larutan dimasukkan ke reactor, pada reactor ini dialirkan gas SO2 secara terus menerus dan terjadi reaksi sulfitasi. Tujuan penambahan gas SO2 ini adalah untuk pembentukan endapan CaSO3 dan dengan ini terjadi pembersihan kotoran.
Reaksi : H2O SO2 ------------- H2SO3
H2SO3 + Ca(OH)2 ----------- CaSO3 + 2H2O
e.       Peanas II (untuk nira kasar)
Setelah keluar dari reactor, nira kasar dipanaskan dalam pemanas II dengan menggunakan uap, sampai nira mempunyai suhu kira-kira 1000C, hal ini dimaksudkan untuk :
Menyempurnakan reaksi sulfitasi. Memperbanyak dan memeprcepat terbentuknya endapan CaSO3.
Mempercepat proses pengeluaran gas-gas terembunkan yang ada dalam nira. Dari pemanasan II nira kasar dialirkan ke “preloc tower” (menara flokulasi). Menara flokulasi adalah suatu alat yang berfungsi membebaskan gelembung-gelembung udara yang terdapat dalam nira. Pada menara ini ditambahkan zat flokulant yang bertujuan agara dapat reaksi pengendapan dapat berlansung dengan baik.
f.       Pengendapan
Tugas dari peti pengendapan adalah untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang terjadi selama proses sulfitasi, sehingga dihasilkajn nira jernih dan nira kotor. Nira jernih dialirkan ke tangki penampung nira ernih, sedangkan endapannya (blotong) dibuang sebagai limbah.
g.      Pemanas III
Nira jernih dari tangki penampung dialirkan ke pemanas III sampai mencapai suhu 1100C. Tujuan pemanasan ini untuk mendekati titik didih nira, sehingga pada evaporator nira sudah siap mendidih dan proses penguapan segera terlaksana.

3. Stasiun Penguapan Nira

Setelah nira mentah mengalami proses pemurnian, selanjutnya dialirkan ke stasiun penguapan. Tujuan dari stasiun penguapan ini adalah untuk membuat nira encer (12,5°Brik) menjadi kental (60°Brik) dengan menggunakn beberapa badan penguapan yang bekerja secara seri. Untuk menghindari terjadinya karamelisasi karena suhu tinggi serta menghemat kalori, maka proses penguapan dilaksanakan pada suhu dibawah titik didihnya (tekanan vakum).
 Di PG X menggunakan system penguapan “quadrule effect” yang terdiri dari 5 badan penguapan. Drai 5 badan penguapan yang beroperasi hanya 4 badan, sebuan badan penguapan diistirahatkan untuk dibersihkan secara bergantian, badan II dapat ebrfungsi sebagai badan I dan badan IV dapat berfungsi sebagai badan terakhir.
Badan pemanas yang dipakai pada stasiun ini berasal dari uap air bekas dan bila perlu ditambah dari uap baru dari ketel. Uap dari badan penguap I dipakai untuk menaskan nira pada penguapan Ii dan sebagian disadap untuk bahan penguapan pemanas I. Uap dari nira dari badan penuapan II dipakai untuk memanaskan nira pada penguapan III. Uap nira dari badan penguap Iii dipakai untik memanaskan nira pada badan penguapan IV, sedangkan uap nira yang keluar dari badan penguap IV diembunkan dalam “barometric kondensor”.
Air embun yang berasal dari badan penguap I,II digunakan untuk air isian ketel dan air embun dari badan penguap III,IV digunakan untuk air imbibisi, air cucian filter press, air cucian puteran. Aliran nira dari setiap badan penguapan akan mengalir dengan sendirinya dikarenakan adanya perbedaan tekanan pada setiap badan penguapan.
Nira kental yang siap dari badan penguap IV ditampung dalam tangki kemudial dipompa kesulfitator. Disulfitator ini di tambahkan gas SO2, yang tujuannya untuk memucatkan zat-zat warna dalam nira yang semula berwarna coklat tau akan menjari lebih jernih dan disini PH diharapkan kira-kira 5,5. Nira kental yang keluar dari sulfitator ini masih mengandung belerang, maka dialirkan dulu ke tangki JSP (Juice Syrup Purification) untuk diberi floculant sehingga timbul kotoran-kotoran yang berlangsung secara kontinyu, nira bersihnya dipompa ke tangki penampungan nira kental dan siap untuk dimasak. Sedangkan kotoran-kotoran yang mengapung (buih) dialirkan ke stasiun pemurnian.



4. Stasuin kristalisasi Nira

Proses kristalisasi ini dipabrik gula lebih dikenal dengan nama proses pemasakan. Nira kental yang keluar dari stasiun penguapan mempunyal kekentalan kira-kira 60°rik, didalam stasiun kristalisasi diuapkan lagi sampai tinbul Kristal gula. Pengambilan gula dari nira kental tidak dapat hanya satu kal, tetapi harus dilakukan dalam beberapa tingkat. Pada PG X proses pengkristalan dengan system 3 tingkat. Hal ini diharapkan agar didapat produk SHSIA. Untuk mencegah karamelisasi sakharosa maka apda waktu memasak dilaksanakan pada tekanan vakum kira-kira 65 cmHG, sehingga pada pemanasan kira-kira 60°C diharapkan nira kental dalam pan pemasak sudah mendidih. Di PG X ada6 buah pan masakan A yang dipakai untuk memasak nira yang HK-nya (harga kemurnian) tinggi, masing-masing V)-nya 104 m2 dan volumenya 240 HL. Sebuah pan masakan B yang V)-nya 190 m2dan volumenya 250 HL. Dua buah pan masakan D yang VO-nya berturut-turut 125 m2, 200m2 dan volumenya 300 HL, 350 HL.
Pada pan masakan A ini diharapkan dapat mengkristalkan sakharosa yang terkandung dalam nira kental sebanyak-banyaknya. Nira kental dar penampungan nira kentali pompa ke pan masakan A, disini nira kental dipanaskan sampai mencapai kekentalan tertentu. Apabila keadaan ini telah tercapai ekkentalan baru “einwurf”(bibit) ditambahkan secukupnya kira-kira 30 HL. Dengan adanya penambahan bibit ini akan timbul butir-butir Kristal, apabila jarak antara butir Kristal yang satu dengan yang lain cukup dekat atau rapat maka ditambahkan klare SHS sehingga masakan menjadi encer kembali dengan harapan memberikan kesampatan pada Kristal untuk tumbuh lebih besar. Apabila pembentukan Kristal sudah sesuai dengan volume masakan yang dibutuhkan melalui palung-palung pendingin dan selanjutnya dipompa ke puteran A.
Pada pan masakan B ini yang dimasukan adalah stroop A dan bibit Kristal. Proses pemasakan pada pan masakan B ini sama dengan proses pemasakan pada pan masakan A. Setelah melalui pengontrolan dan Kristal sudah banyak maka hasil masakan tersebut diturunkan ke palung pendingin, kemudian dipompa ke centrifuge. Dari proses ini dihasilkan gula C2 (digunakan sebagai bibit) dan stroop B.
Pada pan amsakan D dimasukan stroop B dan klare D(stroop hasil pemutaran D2 yang kandungan gulanya rendah).  Hasil masakan diturunkan ke palung pendingin. Untuk pan masakan D karena menghasilkan gula D2  dan tetes, maka pada palung pendingin yang tujuannya supaya terjadi pristiwa pengkristalan kembali dan diharapkan kandungan gula dalam tetes kecil.

5. Stasiun Pemisahan

Hasil dari stasiun kristalisasi merupakan suatu campuran yang terdiri dari larutan dan Kristal sakharosa, sehingga perlu dipisahkan. Seteleh didinginkan kemudian dipisahkan antara Kristal dan larutan. Pemisahan dilakukan dalam “centrifuge” yang bekerja menggunakan gaya sentrifugal sebagai kekuatan pendorong.
Di PG X digunakan system putaran berganda yaitu putaran depan dan putaran belakang. Putaran depan terdiri dari putaran A,B dan D1.Sedangkan putaran belakang terdiri dari putaran SHS dan D2.
Masquite (Kristal sakharosa dan larutannya) dari maskan setelah dipompa ke putaran A. Diputaran A ini akan dipisahkan gula A dan stroop A. Stroop A digunakan sebagai bahan dasar pada pan masakan B, sedangkan gula A dipompa ke putaran SHS. Diputaran SHS ini ditambakan uap yang tujuannya membantu proses pengeringan. Pada putaran SHS ini akan dipisahkan gula SHS sebagai produk dan klare SHS dialirkan ke pan masakan A.
Pada putaran B dihasilkan stroop B yang digunakan sebagai bahan dasar pada pan masakan B dan D, dan gula B-nya dipompa ke putaran SHS. Pada putaran SHS ini dihasilkan klare SHS yang pada masakan A sebagai bahan campuran masakan dan gula B digunakan sebagai bibit (einwurf).
Pada putran D1 dihasilkan gula D dan srtoop yang disebut tetes. Gula D dipompa ke putaran belakang D2,sedangkan tetesnya merupakan hasil samping karena kadar gulanya sudah cukup rendah.
Pada putaran D2 ini dipisahkan gula D2 selanjutnya dilebur ekmbali dan dialirkan ke pan masakan D sebagai bahan campuran pada masakan D.

6. Stasiun Penyelesaian

Stasiun penyelesaian berfungsi menyelesaikan hasil gula yang telah mkristal. Pada bagian ini Kristal-kristal gula hasil dari putaran SHS dilewatkan pada telang goyang.
Pada talang goyang ini gula-gula yang menggumpal akan pecah menjadi butiran-butiran gula, pada saat butiran-butiran gula ini berjalan sepanjang talang dihembuskan udara agar menjadi kering dan dingin. Udara dihembuskan dengan mengunakan blower. Untuk mengangkut Kristal-kristal gula ke talang saringan digunakan “bucket elevator”.
Pada talang saringan ini Kristal-kristal gula dipisahkan, Kristal gula yang tidak memenuhi ukuran standart dilebur dan diproses kembali sedangkan butiran gula yang standart diambil sebagai produk. Gula yang dihasilkan sebagai produk pada PG X adalah jenis SHS IA.
Utilitas
Di PG X utilitas yang digunakan adalah air,uap,listrik, dan udara.
1.      Air
Untuk memenuhi kebutuhan air proses dan air minum perusahaan karyawan digunakan air yang diambil dari sungai. Sebelum air digunakan sebagai air proses dan air minum, maka dilakukan pengolahan air. Disini pengolahan air dilakukan secara fisis, dimana air dilewatkan dalam bak-bak pengendapan. Bak pengandapan ini terbuat dari pasangan batu bata, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 25m x 12m. Perjalanan air didalam bak melalui beberapa sekat, aga lumpur dan partikel-partikel lainnya mengendap. Bak pengandapan ini dilengkapi dengan pompa untuk memasukan air ke peti reasevoir air pengisi ketel dan tangki air kali. Tangki air kali ini berfungsi untuk menampung air kali yang bersih, dimana air kali ini digunakan sebagai isian ketel apabila air embun tidak mencukupi dan digunakan sebagai air minum.

2.      Uap
Uap diperoleh dari ketel uap, untuk memenuhi kebutuhan uap PG X menpunyai 9 buah ketel uap jenis pipa api. Ketel pipa api ini termasuk ketel bertekanan rendah, dengan tekanan kerja 68 kg/cm2. Uap digunakan untuk menajlankan mesin-mesin uap atau pesawat pengolahan dan sebagian utnuk proses pengolahan gula.
Air dalam ketel uap dipanaskan sampai mendidih, maka air akan menguap. Uap ditampung dalam dom uap, baru yang dihasilkan dialirkan ke mesin-mesin atau pesawat pengolahan melalui pipa-pipa. Pemanas yang digunakan adalah hasil pembakaran bahan bakar (ampas tebu) pada dapur ketel. Ampas ini diumpankan kedalam dapur ketel melalui pintu pengumpan dengan menggunakan tenaga orang.
3.      Listrik
Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari genset yang digerakan oleh mesin disel maupun mesin uap. Lokasi genset terbagi menjadi 2 yaitu:
a.       Genset dengan penggerak mula diesel, bertempat diluar pabrik.
b.      Genset dengan penggerak mula mesin uap, bertempat didalam pabrik.
Dalam masa giling pembangkit listrik yang digunakan adalah yang digerakan dengan mesin uap dan dibantu dengan mesin diesel. Pembangkit listrik yang digunakan diluar masa giling adalah mesin diesel. Kebutuhan Tenaha listrik menggunakan 2 macam arus: AC dan DC. Adapun arus AC diperoleh dari generator dengan penggerak mesin uap.
4.      Udara
Udara digunakan sebagi pembantu pembuatan gas SO2 dalam dapur pembakaran belerang. Udara yang digunakan dengan 0,5-0,6 kg/cm2.

Kesimpulan
Pada dasarnya proses pembuatan gula di PG X adalah melalui 6 tahap yaitu:
1.      Stasiun penggilingan nira
2.      Stasiun pemurnian
3.      Stasiun penguapan
4.      Stasiun kristalisasi
5.      Stasiun pemisahan
6.      Stasiun penyelesaian.
Sedangkan Utilitas yang digunakan ada 4 yaitu:
1.      Air\
2.      Uap
3.      Listrik
4.      Udara.
DAFTAR PUSTAKA
Halim K, Rapidoor Clarifier dalam Industri Gula, LPP Yogyakarta, 1973
Hugot E, Hand Book of Cane Sugar Engineering, Elsevier Publising Company, Amsterdam, 1960
Landdheer A, Pesawat Industri Gula’ diterjemahkan oleh Madukoro dan Soerjadi, LPP Yogyakarta, 1977
Raspati, Pengantar Kimia Organik II, Aksara Baru Jakarta 1977
Soerjadi, Peranan Komponen Batang Tebu dalam Pabrikasi Gula’ LPP Yogyakarta, 1977
Soenardi Djojopranoto R, Pesawat- pesawat Industri Gula, LPP Yogyakarta, 1977
Soerjadi, Peralatan Pembuat Hampa, LPP Yogyakarta, 1980







Jawaban:

PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X
1.      Resume:
Dilihat dari pengalaman yang dibuat penulis dikatakan bahwa dalam pembuatan gula dibutuhkan beberapa tahapan dan proses yang tidak sedikit, sehingga butiran gula bisa terbentuk dan dapat digunakan oleh masyarakat umum. Dari gula tersebut masyarakar dapat membuat berbagai makanan yang didalamnya mengandung gula.

2.      Analisis:
a.       Bagian Pendahuluan
Banyak masyarakat mengkonsumsi gula tetapi banyak juga  masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana caranya gula tersebut terbentuk. Maka dari pada itu penulis akan memberikan pengetahuan bagaimana caranya membuat gula itu.

b.      Teori dan Kajian Pustaka
Masayarakat sering sekali membuat makanan atau kue yang berbahan dasar gula. Disini penulis memberikan pengalamannya tentang bahan-bahan dasar yang dapat dijadikan sumber dimana gula dapat terbentuk. Penulis juga memberikan pengalamannya tentang unsure-unsur yang terkandung didalam bahan pembuatan gula dalam hal ini yang menjadi pokoknya adalah tebu.

c.    Metode penelitian
Disini penulis ingin memberitahukan kepada pembaca bahwa dalam pembuatan penulisan ilmiah ini yang berjudul “ PROSES PEMBUATAN GULA DARI TEBU PADA PG X ”  penulis menginginkan agar para pembaca percaya bahwa penulis benar-benar dalam membuat penulisan ilmiah ini penulis melakukannya dengan menggunakan berbagai penelitian sehinga hasil yang diinginkan dapat tercapai.

d.      Hasil dan Pembahasan
Dalam pembuatan gula di PG X dilakukan dengan beberapa kali proses diamana bahan dasar yaitu tebu digiling dari tempat penggilingan I hingga ke penggilingan terakhir (IV). Sesudah itu hasil dari penggilingan tersebut disaring dan diolah sedemikian rupa dengan campuran-campuran didalamnya dan pemanasan yang berulang  dari stasiun I ke stasiun II begitu seterusnya hingga stasiun VI  dan terbentuklah sebuah kristal putih yang disebut dengan namanya gula.
e.       Kesimpulan
Penulis hanya memberi tahu bahwa dalam pembuatan gula di PG X dilakukan dengan 6 tahap stasiun yang dilakukan dan 4 unsur yang diperlukan dalam penyempurnaan pembuatan gula.

3.    Koheransi
       Dari penulisan ilmiah diatas hubungan antara kalimat dan juga hubungan anatara setiap alinea sudah bagus sehingga pembaca tidak dibuat bingung bila membaca penulisan tersebut karena hubungan-hubungannya sangat terkait dan juga dalam memberikan keterangan setiap proses dan tahap-tahapnya sudah jelas.


4.    Kelebihan dan Kekurangannya
v  Kelebihan penulisan Ilmiah diatas :
·         Dalam penulisan ilmiah diatas sudah sangat jelas dari maksud dan tujuannya. Karena dari awal proses hingga menghasilkan gula penulis sudah menjelaskannya secara mendetail sehingga meskipun masih banyak kata-kata yang tidak mudah untuk dimengerti
·         Kata-kata yang dipakai mudah dimengerti oleh para pembaca

v  Kekurangan penulisan Ilmiah diatas :
·         Masih banyak kata-kata yang tidak lengkap seperti:

o   sumerr (sumber)
o   dismping (disamping)
o   utnuk (untuk)
o   larus (larut)
o   deberi (diberi)
o   banya (banyak)
o   nia (nira)
o   gla (gula)
o   ebrkapsitas (berkapasitas)
o   menggunakn (menggunakan)
o   ebrfungsi (berfungsi)
o   ekkentalan (kekentalan)
o   emnghancurkan (menghancurkan)
o   mmmm (mm/milimeter)
o   kg/cm@ (kg/cm2)
o   krena. (karena)
o   sebanya (sebanyak)
o   steusnya (seterusnya)
o   peanas (panas)
o   memeprcepat (mempercepat)
o   ernih (jernih)
o   ekmbali (kembali)
o   mkristal (mengkristal)
o   utnuk (untuk)
Sehingga arti dan maksudnya bisa berubah dari apa yang dinginginkan
·         Masih terdapatnya kata yang tidak diberikan arti dan maksudnya seperti :
- Utilitas ( unsure-unsur atau kandungan-kandunganya)
-   Blower (alat untuk mngeluarkan udara seperti halnya kipas angin)
-   Genset (pembangkit listrik dengan bahan bakar minyak (ada yg bensin dan solar)
-   Stasiun penggilingan (tempat atau usaha menggiling,melumatkan, mengupas)
-   Reaktor (sulfitator) yaitu :tempat atau bejana yang berbentuk seperti kerucut)
















Nama kelompok         :           1. ARI NOVIANTO                (10109213)
2. AGUS PURNOMO          (10109180)
5. EKO SUPRIYANTO        (10109137)
4. IMRAN DEWANTARA    (13109806)
6. MASHADHI ERWINDAYA(13109203)
7. SINGGIH PAMUJI           (13109557)
8. YANUARTO TEGUH      (18109549)

Kelas                          :           3KA20
Pelajaran                   :           Bahasa Indonesia 1